Kabupaten Banyumas alami Lonjakan Kasus Covid-19 Secara Drastis, Ini Respon Cepat MCCC Banyumas

Purwokerto (05/10/2020) – Pandemi Covid-19 masih berlangsung hingga saat ini semenjak maret 6 bulan yang lalu. Berbagai usaha dalam menangani Covid-19 dilakukan oleh seluruh unsur masyarakat. Tak terkecuali apa yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah, melalui Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), berbagai ikhtiar dilakukan oleh Muhammadiyah dala pandemi Covid-19 ini.

                Kasus positif Covid-19 masih saja terus terjadi dan bertambah di Kabupaten Banyumas. Tercatat pada tanggal 28 September 2020 kasus melonjak secara drastis, ratusan santri di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Banyumas dinyatakan positif Covid-19. Oleh karena itu, empat tempat karantina langsung dibuka secara serentak oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui BPBD Banyumas. Empat lokasi itu ialah GOR Satria, Pusdiklat Baturaden, wisma wijayakusuma dan Pondok Slamet.

                Menghadapi hal tersebut, BPBD Kabupaten Banyumas bekerja sama dengan Muhammadiyah Covid-19 Command Center Banyumas untuk penanganan lokasi karantina pasien positif Covid-19. Selain itu, penanganan lokasi karantina juga bekerjasama dengan TNI, Satpol PP, Dinas Kesehatan, dan juga PMI.

                Hal tersebut juga merupakan respon cepat Muhammadiyah dalam penanganan Covid-19 di kabupaten Banyumas terutama saat kemarin kasus positif yang melonjak dengan sangat pesat terjadi. Koordinator tim MCCC Banyumas, Yahya Nur Abidin menyampaikan “ini merupakan langkah gerak cepat kita (Muhammadiyah) terhadap kasus melonjaknya pasien positif Covid-19 di Banyumas”.

                Tim Relawan Muhammadiyah langsung diterjunkan di berbagai lokasi karantina sejak sebelum pasien Covid-19 sampai di lokasi karantina. “kami juga ikut menata dan mempersiapkan tempat karantina yang nantinya akan digunakan”, Ujar Yahya. Tak hanya keselamatan pasien saja, namun keselamatan untuk relawan yang bertugas pun harus selalu dipantau. Oleh karena itu, petugas selalu menggunakan APD lengkap dalam setiap menjalankan tugasnya.

Wali santri yang ingin mengetahui kondisi putra/putri mereka hanya bisa bertemu dengan jarak 15m dan tidak ada kontak langsung dengan siapapun

                Protokol kesehatan juga diterapkan secara ketat di setiap lokasi karantina. Tidak ada orang luar selain petugas yang diperbolehkan masuk ke lokasi karantina. “disini penjagaan sangat ketat, protokol kesehatan diterapkan dengan sangat profesional, hal ini bertujuan agar Covid-19 ini segera menghilang dan pasien bisa segera sembuh dan pulang kerumah masing-masing” ujar Yanuar, relawan MCCC Banyumas.

                Dengan adanya kasus tersebut, diharakan menjadi pelajaran yang teramat sangat penting bagi seluruh unsur di Kabupaten Banyumas. Yahya Nur Abidin menambahkan “ini pelajaran yang sangat berharga untuk kita, semoga kasus ini cepat selesai dan semua yang dikarantina sembuh dan pulang kerumah masing-masing”. (jnd)