Salah satu masalah pendidikan di Indonesia saat ini adalah kurangnya support materi kepada para guru pengajar. Padahal seperti diketahui bersama bahwa pendidikan adalah pondasi menuju generasi yang gemilang dimasa depan. Dengan kurangnya support kepada para pahlawan tanpa tanda jasa ini maka akan menjadi salah satu masalah dalam sistem pendidikan yang ada.

Lembaga amil zakat infak dan shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Banyumas turut andil dalam mengentaskan masalah tersebut. Lazismu Banyumas mempunyai program dalam dunia pendidikan yakni Peduli Guru yang akan menjadi problem solver atas masalah yang terjadi. Dengan bantuan Kantor Layanan (KL) yang tersebar di wilayah Banyumas, program pendidikan ini juga akan menyesar wilayah yang lebih luas.

Program konkretnya adalah pentasyarufan atau pemberian bantuan kepada para guru terutama guru non PNS dan non sertifikasi. Program ini sudah berlangsung rutinan setiap bulan di berbagai wilayah KL Lazismu banyumas.

Yang terdekat adalah pada tanggal 10 Oktober 2020 lalu program pentasyarufan KL Karanglo kepada Guru Sekolah dan Guru TPQ. Selang beberapa hari, tepatnya tanggal 12 Oktober 2020 KL Singasari juga memberikan bantuan kepada Guru PAUD, TK dan MIM Singasari.

Program dua KL diatas adalah program bulanan yang selalu dilaksanakan dalam rangka wujud apresiasi dedikasih mereka dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain dari pada itu pentasyarufan ini diberikan karena keaktifan mereka kepada persyarikatan Muhammadiyah, dedikasi mereka harus pula diapresiasi. Selain dari program pendidikan diatas KL Karanglo juga baru saja melakukan program renovasi mushola. Mushola ini diharapkan menjadi tempat dakwah yang lebih baik lagi dan menjadi tempat pendidikan Islam kepada masyarakat sekitar. Berbagai program yang meluas di wilayah KL ini adalah komitmen Lazismu Banyumas yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat, infak, wakaf dan dana keagamaan lainnya.

Reporter : Romi
Editor : Tansah