Pentasyarufan rutin Lazismu Banyumas dengan program Bantuan Biaya hidup Jompo

Lazismu Banyumas baru saja melaksanakan pentasyarufan rutin kepada orang tua atau jompo di beberapa wilayah Banyumas melalui program bantuan biaya hidup Jompo. Hari Selasa (03/11/2020), tim pendistribusian Lazismu Banyumas memberikan langsung kepada tiga orang penerima bantuan. Tiga orang ini adalah Risam (lk), Suwardi (lk) Tuti Rahayu (pr) dan Kuat Darsono (lk). Keempat orang ini masing – masing mendapat rutinan pentasyarufan dari Lazismu Banyumas setiap bulan yang dimulai dari awal tahun 2020 dengan nominal sebesar Rp. 300.000.

Bantuan rutin ini diberikan tentu karena melihat kondisi atau keadaan penerima yang memang layak untuk dibantu. Rasim, orang tua yang hanya hidup dengan istrinya di Beji Rt. 01/02 menjadi layak diberi bantuan secara rutin karena usianya yang sudah lanjut dan dia tidak mempunyai penghasilan. Fisiknya pun sudah sulit untuk dibawa bekerja karena mengalami sakit dibagian kakinya.

Tidak jauh berbeda dengan Rasim, Suwardi juga menjalani masa tuanya dengan sudah tidak berpenghasilan. Ditambah istri dari Suwardi baru saja meninggal di bulan Oktober lalu. Tidak mempunyai keturunan, sehari – hari Suwardi hanya menjalani hari-harinya dengan hanya berdiam diri mengursi rumahnya yang bertempat di Cilongok.

“ Saya ya pagi siang malam dirumas mas, paling keluar hanya untuk sholat “ ujar beliau ketika ditanya oleh tim media Lazismu Banyumas. Untuk kebutuhan pokok seperti makan, Suwardi mendapatkannya dari ponakan atau saudara di lingkungan sekitar rumahnya.

Tuti Rahayu menjadi jompo perempuan pertama pada hari selasa lalu yang diberikan bantuan rutin oleh Lazismu Banyumas. Ibu tuti sebenarnya mempunyai seorang anak namun karena sudah berbeda lokasi yaitu di Sumatera maka bu Tuti juga hanya tinggal sendiri di kediamannya. Bu Tuti disetiap harinya hanya bekerja menjadi buruh cuci untuk tetangga yang meminta tenaganya.

Beliau sangat berterima kasih kepada Lazismu Banyumas yang telah memberikan bantuan rutin setiap bulannya kepada dirinya.“ Alhamdulillah, terimakasih sekali. Senang sekali saya mendapat bantuan  ini “ kata Tuti ketia ditemui di rumhahnya Rejasari, Purwokerto Barat.

Tidak hanya untuk keperluan sehari – hari, bantuan layanan ini juga sebagai upaya pengobatan apabila penerima memilki riwayat penyakit. Kasus seperti ini dialami oleh Kuat Sudarsono, dia mengalami sakit yang mengharuskannya untuk melakukan cuci darah. Kurang lebih sudah dari satu tahun Darsono harus sering bolak balik pergi ke rumah sakit dan terhitung sudah tiga kali melalukan cuci darah.

Sebelumnya Darsono menghidupi keluarganya dengan membuka servis kompor gas untuk warga cilongok dan sekitarnya. Setiap harinya Darsono akan berkeliling desa untuk menawarkan jasa servis kompor gas yang dimilikinya. “ Biasanya sehari – hari saya keliling pake motor, tapi setelah sakit hanya bebrapa hari saja. Atau paling menerima servis langsung dirumah “ ujar Darsono. Darsono hidup dengan istri dan tiga anaknya. Demi memenuhi kebutuhan, putra sulung Darsono juga akhirnya ikut banting tulang mencari rejeki.

Program layanan jompo Lazismu Banyumas yang diberikan ini digunakan untuk membantu memenuhi keperluan sehari – hari dan biaya kesehatan bagi penerima. Bantuan ini tentu saja sangat mendapat respon baik dan memunculkan semangat untuk gerakan saling berbagi kepada seseorang yang membutuhkan. Terlebih lagi untuk para orang tua atau jompo yang memang untuk memnuhi kebutuhan keseharian mereka sendiri masih belum mampu.

Reporter : Romi

Editor : Tansah